Parna Raya
Logistik
PT PARNA RAYA LOGISTIK atau PRL adalah perusahaan yang bergerak dibidang Logistik Intermoda dan didirikan pada tanggal 7 Juni 1972, dengan nama PT PARNA RAYA.
Parna Raya
Logistik
PT PARNA RAYA LOGISTIK atau PRL adalah perusahaan yang bergerak dibidang Logistik Intermoda dan didirikan pada tanggal 7 Juni 1972, dengan nama PT PARNA RAYA.
Parna Raya
Logistik
PT PARNA RAYA LOGISTIK atau PRL adalah perusahaan yang bergerak dibidang Logistik Intermoda dan didirikan pada tanggal 7 Juni 1972, dengan nama PT PARNA RAYA.
Parna Raya
Logistik
PT PARNA RAYA LOGISTIK atau PRL adalah perusahaan yang bergerak dibidang Logistik Intermoda dan didirikan pada tanggal 7 Juni 1972, dengan nama PT PARNA RAYA.
Parna Raya
Logistik
PT PARNA RAYA LOGISTIK atau PRL adalah perusahaan yang bergerak dibidang Logistik Intermoda dan didirikan pada tanggal 7 Juni 1972, dengan nama PT PARNA RAYA.
Parna Raya
Logistik
PT PARNA RAYA LOGISTIK atau PRL adalah perusahaan yang bergerak dibidang Logistik Intermoda dan didirikan pada tanggal 7 Juni 1972, dengan nama PT PARNA RAYA.

"Seperti yang disampaikan pak presiden adalah terus membangun untuk industri substitusi impor dan juga industri hilir. Ini amonia ini turunannya banyak, maka ini adalah hulunya," kata Khofifah. Lebih lanjut Khofifah mengatakan bahwa petrochemical ini menjadi kekuatan industri yang ada di Jawa Timur. Karena akan menbangun bermacam-macam industri lain yang membutuhkan bahan pokok khususnya amonia. "Jalan di depan kawasan industri Manyar ini akan dilebarkan. Supaya bisa mudah akses dan koneksitasnya dengan antar kawasan industri yang lain," ucapnya.
Industri PT Parna Maspion Industri ini akan membangun tangki dengan kapasitas 6000 ton di atas lahan 11 ribu meter persegi lahan. Total proyeknya ada senilai USD 17 juta. Dengan tangki tersebut industri ini akan memenuhi kebutuhan amonia di Pulau Jawa yang diperkirakan sekitar 300 ribu ton amonia per tahun. "Koneksitas lain yang juga disiapkan adalah jalan tol Manyar hingga Tuban. Dan juga akan disiapkan aktiviasi rel kereta api," ucapnya. Sementara itu CEO Maspion Grup Alim Markus mengatakan bahwa PT Parna Sejahtera ini adalah gabungan dari sejumlah perusahaan. Selain Maspion, Bara Investama dan juga Rodamas.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa bidang usaha di sini adalah berupa hot amonia dan aquos amonia. Amonia ini adalah industri kimia dasar. Yang memiliki banyak industri turunannya. Untuk industri kimia, untuk kecantikan bahkan untuk otomotif. "Industri ini memakan investsi sampai Rp 250 miliar. Dengan adanya tangki ini maka akan ada jaminan suplai bagi industri baru," katanya. Proses pembangunan tangki amonia ini akan membutuhkan waktu hingga 18 bulan. Prediksinya di awal tahun 2021 nanti industri ini sudah bisa beroperasi. Sumber: Surya[co][id]

Gresik Ammonia Receiving / Storage Terminal dibangun di atas lahan seluas 11.000 meter persegi. Rencananya pembangunan membutuhkan waktu 18 bulan selesai sehingga dapat mulai beroperasi komersial pada semester pertama tahun 2021. Untuk kapasitas tangkinya yang dibangun sekitar 6.000 metrik ton. Dengan kapasitas ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa sampai dengan 300.000 metrik ton per tahun. Tangki ini dilengkapi dengan fasilitas blending aquos amonia . Untuk pasokan tangki didukung oleh Kapal Amonia yang saat ini dimiliki oleh PT. Pelayaran Artha Samudera (Parna Raya Group), juga truk-truk pengangkut baik yang akan dimiliki sendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga. Gresik Ammonia Receiving / Storage Terminal ini dimiliki PT. Parna Maspion Sejahtra (PMS). PT. PMS adalah suatu perusahaan investasi dalam negeri dengan pemegang saham PT. Parna Raya, PT. Amonia Jatim Energi (Maspion Group), PT. Rodamas, dan PT. Bara Perkasa Investama. PT. PMS bergerak di bidang usaha distribusi dan penjualan amonia dalam bentuk hot amonia, serta penjualan retail dalam bentuk aquos amonia. Pasokan utama amonia berasal dari PT. Kaltim Parna Industri (Parna Raya Group) dan dapat juga dipasok dari berbagai sumber lainnya baik impor maupun domestik. Direktur Utama PT. PMS Nahot Parsadaan Napitupulu menjelaskan diprediksi pembangunan ini bisa selesai dalam waktu 18 bulan. Investasi awal mencapai 17 juta Dollar AS. Menurutnya, amonia sangat berguna termasuk industri kimia dasar. Dengan adanya fasilitas tangki ini, diharapkan dapat menumbuhkan industri-industri baru yang memerlukan amonia sebagai bahan baku maupun bahan penolong. Industri turunan yang membutuhkan amonia seperti industri pupuk, MSG, Lysin, Ammonium Nitrat, caprolactam (nylon 6), soda ash. Nantinya tangki ini bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 30 orang karyawan untuk operasi, untuk industri sekitar 100 orang. Sedangkan industri turunannya diharapkan bisa menyerap tenaga kerja hingga 200 orang. Sumber: beritalima[dot][com]





